Masalah keadilan gender adalah salah satu masalah yang paling serius dihadapi masyarakat di seluruh dunia. Bahkan di negara-negara yang paling maju sekali pun, keadilan gender masih tetap menjadi masalah yang merusakkan hubungan antara sesama manusia. Keadilan gender adalah masalah hak asasi manusia. Tanpa keadilan gender, kita akan terus menyaksikan orang-orang yang memiliki gender yang berbeda akan diperlakukan lebih rendah dan tidak manusiawi.
Sementara itu, ilmu pengetahuan – khususnya psikologi dan psikiatri — telah menunjukkan bahwa ternyata manusia tidak hanya bisa dilihat dari satu sisi saja, dari perbedaan jenis kelaminnya. Pada kenyataannya ada dimensi-dimensi lain yang ada pada manusia yang selama ini diabaikan dan malah dianggap sebagai sesuatu yang harus dihilangkan. Akibatnya, bukan hanya kaum perempuan dan anak-anak yang menjadi orang-orang yang terabaikan, tetapi juga kita sekarang menyadari bahwa ada orang-orang lain, khususnya mereka yang memiliki orientasi seksual, identitas dan ekspresi gender dan sifat-sifat seks yang berbeda. Dalam keadaan seperti itu, sejumlah lembaga agama malah telah memusuhi orang-orang ini, dan menganggap mereka sebagai tidak pernah ada.
Adalah suatu kenyataan yang tidak terbantahkan bahwa lembaga-lembaga agama seringkali justru menjadi salah satu pemain utama yang melestarikan ketidakadilan gender. Itulah sebabnya, STFT Jakarta bersama YIFOS Indonesia mengambil langkah membuat ruang alternatif bagi pengembangan eduksasi terkait isu gender dan seksualitas. kegiatan sendiri terselenggara selama 3 hari, pada 10-12 Agustus 2018, di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Terdapat 30 orang peserta yang berasal dari komunitas dan organisasi anak muda di wilayah III Cirebon, mencakup kalangan akademisi dan organisasi sipil, juga pelajar dan mahasiswa dari sejumlah universitas.
Kegiatan yang mengambil tema \’Justice4all\’, difasilatasi oleh Narasumber di antaranya Jihan Fairuz sebagai Koordinator Nasional YIFOS Indonesia yang memaparkan soal dialog iman dan ketubuhan, Pdt. Stephen Suleeman, MATh, ThM, dari Program UP2M STFT Jakarta, aktivis yang telah bertahun-tahun mengelola program-program pendidikan tentang LGBTIq, serta Ust. Abdul Muiz Ghazali, tokoh pemikir Islam, dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yang peduli dengan isu LGBTIQ dan kesetaraan gender (Redaksi-YFS)