Pada 20-22 November 2018, YIFoS Indonesia (Youth Intefaith Forum on Sexuality); organisasi anak muda yang selalu berupaya menciptakan ruang aman untuk berdialog seputar keragaman iman dan seksualitas, mengadakan Youth Pre-Conference perdana yang merupakan bagian dari 2018 International Human Sexuality Conference. Total rangkaian kegiatan ini berlangsung sejak 20-25 November 2018 di bilangan Jakarta Pusat. Kerja kolaborasi antara YIFoS Indonesia, STFT Jakarta, dan Koalisi Indonesia untuk Keberagaman dan Seksualitas (KITASAMA) ini diikuti total sekitar 100 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan yang dibuat untuk anak muda ini bertujuan untuk melibatkan gerakan anak muda dalam mempercakapkan wacana tentang seksualitas dalam lanskap yang beragam.
Ael Napitupulu, Director Youth Pre Conference mengungkapkan “Youth Pre-Conference\” menjadi wadah bagi anak muda untuk turut andil dan secara bermakna berpartisipasi dalam diskursus seksualitas. Artinya, anak muda dapat berkontribusi dan juga turut merespons isu-isu seputar seksualitas. Tema Youth Pre-Conference 2018 yang mengambil tema: Connect, Share, Empower, dipersembahkan dari dan untuk anak muda, sehingga dapat berkoneksi dengan anak muda dari latar belakang yang beragam, berbagi pengetahuan, dan saling memperkuat satu sama lain”. Tak heran jika kegiatan ini dikemas untuk memberikan kesempatan bagi setiap peserta berkoneksi, berbagi pengetahuan, dan pada akhirnya saling memperkuat satu sama lain.
Salah seorang peserta kegiatan, Lidia Clarissa, mengatakan bahwa kegiatan kegiatan ini memberikan kesempatan bagi anak muda untuk berdiskusi seputar pandangan agama dalam melihat keragaman seksualitas. Pada kenyataannya, ada banyak tafsiran yang berbeda dalam memandang keragaman seksualitas dan gender dalam teks suci. Oleh karena itu, tidak sedikit juga para penafsir yang mengapresiasi diversitas seksualitas dan gender yang memang dipandang positif dalam teks-teks suci tersebut. Selain itu, di hari kedua peserta berkesempatan mengikuti speed-dating, yang memberikan kesempatan bagi setiap peserta mengenal lebih dekat peserta lainnya. Di hari ketiga, peserta berdiskusi film dan merayakan keragaman melalui festival musik dan tari.