Pameran Seni I – “Kami Manusia, Manusiawi. Bagaimana Denganmu?”

Pameran Seni I – Youth Interfaith Forum on Sexuality (YIFoS)

21 Maret – 21 April 2011, Via-Via Café (Ruang YOGA), Jalan Prawirotaman I Pembukaan (21 Maret 2011, pukul 19.00 WIB)

“Kami Manusia, Manusiawi. Bagaimana Denganmu?”

Pertanyaan di atas merefleksikan ketidaksetaraan dalam hak asasi manusia yang terjadi di negeri ini. Multikulturalisme untuk identitas gender dan seksualitas belum diletakkan sebagai sebuah isu nasional yang vital. Ketidakpedulian dan diskriminasi yang menekan mereka yang dianggap “tidak normal” (abnormal) membuat hak-hak dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) tereliminasi untuk mendapatkan berbagai akses layaknya kesempatan-kesempatan yang dengan mudah didapatkan oleh orang-orang yang dianggap “normal”. Bahkan hak-hak dasar mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang “normal” dan kesetaraan ekonomi juga dinafikan.

Berbekal semangat cinta dan keadilan dalam hati, Youth Interfaith Forum on Sexuality (YIFoS) menghadapi tantangan tersebut. Sejak awal dengan penuh semangat YIFoS merangkul isu seksualitas dan iman dengan membangun berbagai dialog dengan komunitas-komunitas agama (yang sering menggunakan agama untuk membenarkan diskriminasi yang dimaksud) dan LGBT. Dialog-dialog itu menekankan perspektif multikulturalisme dalam seksualitas dan identitas gender. Dengan prioritas pengembangan dan pemberdayaan komunitas, YIFoS menginisiasi program pemberdayaan kaum muda LGBT untuk keberlangsungan kehidupannya, dengan maksud untuk menunjukkan pula kontribusi mereka terhadap masyarakat dan berjuang untuk hak-hak dasarnya.

Dalam perayaan Hari Penghapusan Diskriminasi Rasial Internasional, YIFoS menyelenggarakan pameran seni I pada tanggal 21 Maret 2011 – 21 April 2011 di Via-Via Café, jalan Prawirotaman. Pameran ini merefleksikan kreatifitas anggota YIFoS, beberapa pemuda-pemudi LGBT dan anak jalanan– serta kemampuan mereka untuk mengekspresikan “suara” melalui lukisan dan kerajinan tangan. Setiap lukisan menggambarkan cerita-cerita unik dari isu identitas gender dan pengalaman-pengalaman diskriminatif.

Dana yang didapatkan dalam penjualan hasil karya seni dalam pameran ini akan digunakan untuk pengembangan program-program YIFoS dalam pemberdayaan pemuda LGBT di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dengan harapan, untuk masa depan yang lebih baik bagi mereka yang terdiskriminasikan dan sebuah masyarakat yang plural dan toleran.

Pembukaan pameran, tanggal 21 Maret 2011, di Via-Via Café, yang dimulai pada pukul 19.00 WIB, dimeriahkan oleh: Silva Queen (Drag Queen), Cha-Cha (Tarian Transgender), Teater Sinten Asmane, Kelompok Musik Antar-iman CRCS-UGM 

Persiapan pameran lukisan YIFoS difasilitasi oleh Bagus, seorang seniman asal Yogyakarta. Bertempat di pelataran Taman Budaya Yogyakarta, kegiatan melukis yang berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 12-13 Maret 2011, menjadi ruang bagi anggota YIFoS dan juga beberapa teman LGBTI untuk menyampaikan pesan mengenai identitas diri melalui media kanvas. Tidak hanya lewat guratan cat, peserta juga bisa menempelkan gambar yang ada di majalah maupun surat kabar untuk melengkapi lukisan mereka.

Pendopo Karta Pustaka (Pusat Kebudayaan Indonesia-Belanda) Yogyakarta, menjadi tempat berkumpulnya teman-teman LGBT untuk bersama-sama membuat kerajinan tangan. Kegiatan yang berlangsung pada 5 Maret 2011, difasilitasi oleh Nevri, salah seorang rekan lesbian yang sehari-hari bekerja di pusat kerajinan. Nevri berbagi tentang bagaimana membuat frame (bingkai foto).

[slideshow]

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top